Pacaran Sehat? Mana ada. Hubungan Sehat baru ada

Judul diatas adalah tagline hubungan saya dengan seseorang yang bukan siapa siapa. Kenapa bukan siapa siapa? karena dia bukan pacar saya, status kami bukan pacaran. Lalu kenapa saya tidak menyebutnya sahabat? Karena tidak mungkin kan sahabat saling suka.Nah, jadi mari kita sebut dia bukan-siapa-siapa

Mukanya saya rahasiakan, terutama karena dia difoto sedang tidak pakai jilbab dan juga mencegah blog ini rusak. 11-101 lah sama Maudy Ayunda.

Awalnya saya sama dia pacaran, sudah sampai berbulan bulan hati saya tidak tenang. Kenapa? Karena ketika saya pacaran, postingan tentang hukum pacaran dalam islam makin sering muncul di wall fb *entahkenapa*. Mungkin pendapat tiap orang berbeda-beda tentang pacaran, apalagi saya semenjak pacaran nilai naik, pacarannya juga cuma chat doang, gak pakai ketemuan apalagi mojok, pernah ketemuan cuma kembaliin komik *eh* jadi awalnya agak berat juga mau putus, mikirin perasaan doi juga kan saya, tapi akhirnya, yaa saya putusin juga, dan benar, doi sedih tapi cuma bentar karena tau alasan saya tulus. Bukankah hal yang kita ragukan lebih baik kita tinggalkan?

Tapi walaupun sudah putus, tanpa hubungan, kami masih juga dekat, walau cuma chat dan kadang nelfon. Hubungan ini menurut saya sih jauh lebih baik daripada hubungan yang tiap harinya pergi ke mall berduaan hura hura mojok berduaan yang iyuh banget. Lebih positif karena kami lebih sering saling mengingatkan untuk belajar, jadi teman curhat dan teman berantem hehe.

Hubungan bukan apa apa nya udah tiga belas bulan :D ini pas masih duabelas bulan.

Jadi hubungan sehat itu menurut saya ada beberapa kriteria dan indikasi, antara lain Indikator Hubungan Sehat:

• Hubungan membangun, meningkatkan semangat bukannya malah menghabiskan waktu yang tidak penting.
• Hubungan yang bisa dijadikan tempat mencurahkan pikiran, bukan malah menambah pikiran.
• Saling mengingatkan, namun jangan mengekang. Maksudnya, mengingatkanlah jangan mendekati hal negatif, tapi jangan mengekang untuk melakukan hal positif.
• Berbagi ketertarikan. Doi suka olahraga saya suka makan *duh*, saling cerita dan doi sering menyuruh saya olahraga *sayaudahkuruspadahal*
• Berbagi teman, berbagi kenalan, berbagi informasi. Teman saya jadi bertambah dua kali lipat karena doi loh.

Jika hubungan pacaran bisa seperti hubungan sehat diatas sih memang bisa dikategorikan pacaran sehat, tapi sekali lagi, tergantung individu juga. Apakah menganggap pacaran itu dilarang, atau pacaran halal :))